Imunisasi Lindungi Bayi Dari Penyakit Penular
PEKANBARU - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid menegaskan bahwa Intervensi Zero Dose merupakan gerakan dari hati untuk menyelamatkan generasi penerus Riau dari ancaman penyakit menular.
Oleh sebab itu, ia mengajak para ibu muda untuk melakukan imunisasi sejak dini kepada balitanya.
"Saya mengajak masyarakat untuk tidak ragu melakukan imunisasi. Karena imunisasi itu penting untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit menular berbahaya dan memastikan tumbuh kembangnya optimal. Insya Allah aman dan sudah terbukti menyelamatkan jutaan nyawa," ajak Henny Wahid saat menghadiri pelaksanaan imunisasi Zero Dose di Aula Gedung Tengku Mahratu, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Rabu (16/7/2025).
Pihaknya menyebutkan, bahwa TP PKK Riau, sebagai mitra strategis pemerintah, tentunya juga harus mampu berperan aktif dalam mendukung program imunisasi, khususnya imunisasi kejar untuk anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap (zero dose).
Diketahui, Zero Dose atau anak nol dosis, adalah kelompok anak yang belum menerima imunisasi dasar apapun, sehingga sangat rentan terhadap penyakit menular yang sebenarnya dapat dicegah melalui vaksinasi.
"Masa balita adalah masa keemasan namun juga paling rentan terhadap penyakit menular,” ujarnya.
Henny Wahid menekankan bahwa anak-anak adalah aset bangsa yang tidak ternilai. Oleh karena itu, tanggung jawab pemenuhan imunisasi tidak hanya berada di tangan orang tua, tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat, termasuk kader, tokoh masyarakat, dan pemerintah.
"Langkah ini merupakan upaya konkret kita untuk mewujudkan generasi tangguh di Provinsi Riau yang lebih sehat, lebih kuat dan siap bersaing," ungkap Henny Wahid.
Orang nomor satu di TP PKK Provinsi Riau juga mengajak seluruh perangkat desa, kader kesehatan, dan masyarakat untuk mendukung kegiatan imunisasi secara aktif.
“Dengan kolaborasi semua pihak, kita harap tidak ada lagi anak yang tidak terdata atau terlewat. Ini bukan sekadar program kesehatan, tapi investasi masa depan generasi kita, demi mewujudkan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berkualitas” tandasnya.***